Diberdayakan oleh Blogger.
RSS


Andropause


            Andropause  pada laki-laki adalah proses alamiah yang akan dialami oleh setiap laki-laki walaupun saat tibanya akan berbeda-beda. Gejalanya akan timbul pada saat seorang laki-laki mengalami penurunan jumlah hormon laki-laki yaitu testoteron beserta metabolitnya yang secara kolektif biasa disebut androgen. Sebagai kelompok hormon steroid, sndrogen menstimulir perkembangan karakteristik maskulin, misalnya perubahan suara, pelebaran bahu dan tumbuhnya kumis. Masuknya periode andropause pada laki-laki dicirikan dengan menurunnya kadar testoteron dalam tubuh. Pada umunya laki-laki akan merasakan gejala andropause setelah usia 40 sampai 45 tahun, tetapi gejalanya akan sangat terasa setelah berusia 50 tahun. Hormon-hormon lain yang juga berkurang dalam tubuh laki-laki andropause antara lain: hormon pertumbuhan, melatonin, dehidroepiandrosteron dan pregnenolon.

            Gejala-gejala yang dirasakan oleh laki-laki yang mengalami hal ini merupakan perubahan fisiologi dalam tubuh yang berhubungan dengan proses penuaan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain: menurunya libido, berkurangnya frekuensi hubungan seksual, disfungsi ereksi, menurunnya kesuburan, perubahan komposisi tubuh, berkurangnya rambut di kepala dan wajah, dan terjadi pengeroposan tulang. Selain itu, laki-laki tersebut menjadi cepat marah, bingung dan depresi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0


Pewadahan dan Penyimpanan Reagen Kimia / Media Mikrobiologi

1.            Pewadahan dan Penyimpanan Reagen
Reagen dapat berupa zat padat atau (bubuk kristal zat cair ). Tempat penyimpanan reagen pun harus selalu ditutup dengan baik (hermetis) supaya zat kimia tidak terkena kelembaban udara dan jamur tidak dapat tumbuh.untuk mendapat hasil reagen yang baik, mutu bahan kimia harus dipilih dengan cara membandingkan pentingnya ketelitian dalam menganalisa
Dan peralatan laboratorium sangatlah penting dala melakukan suatu kegiatan praktikum. Peralatan laboratorium juga beraneka ragam jenis dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kewaspadaan serta ketepatan dalam penggunaan harus dilaksanakan agar tidak terjadi kerusakan pada peralatan laboratorium.
Mengenal bahaya merupakan langkah pertama dalam rangka mengendalikan bahaya di dalam pabrik kimia, termasuk di laboratorium. Ada beberapa sumber bahaya yang terdapat di dalam laboratorium maupun alat laboratorium, baik bahaya yang bersifat fisik maupun kimia. Dan mungkin di beberapa laboratorium dan alat laboratoriumada bahaya yang bersifat biologis.
Sumber bahaya di setiap laboratorium dan alat laboratorium memang berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh jenis analisa yang dilakukan, chemical reagent yang dipakai, alat analisa yang digunakan, jenis bahan yang dianalisa, kondisi ruangan laboratorium dan alat laboratorium.
Berikut ini adalah beberapa sumber bahaya, yang umumnya dapat kita jumpai di dalam laboratorium maupun alat laboratorium. Daftar bahaya tersebut dapat kita gunakan sebagai acuan, manakala kita hendak melakukan hazard identification process di laboratorium.
Apa Saja Bahaya Yang Bersifat Fisik
1.      Listrik
2.      Terpeleset, tersandung dan jatuh
3.      Temperatur ekstrem (panas dan dingin)
4.      Ventilasi yang buruk
5.      Tingkat pencahayaan yang kurang
6.      Radiasi
7.      Getaran mekanis
8.      Kekurangan oksigen
9.      Terkena benda jatuh (contoh: tertimpa silinder gas)
10.  Kelembaban udara
11.  Benda tajam
12.  Apa Saja Bahaya Bahaya Bersifat Kimia
Bahaya kimia berhubungan dengan penyimpanan, penanganan dan pemakaian bahan kimia berbahaya atau B3 di laboratorium. Bahayanya meliputi terciprat, tumpah, tertelan, terhirup, terhisap, kontak dengan kulit, kontak dengan mata dan lain-lain.


Klasifikasi Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan Kimia
Tidak Boleh Bercampur dengan
Asam asetat
CH3COOH

Asam kromat, H2Cr2O4; Asam nitrat, HNO3;
Senyawa hidroksil, -OH; Etilen glikol, C2H6O2;
Asam perklorat, HClO4; Peroksida, H2O2, Na2O2;
Permanganat, KMnO4
Aseton
CH3COCH3

Campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat,
(HNO3 pkt + H2SO4 pkt); Basa kuat, NaOH, KOH
Asetilen
C2H2

Flor, F2; Klor, Cl2; Brom, Br2; Tembaga, Cu;
Perak, Ag; Raksa, Hg

Logam alkali
Li, Na, K

Air, H2O; Karbon tetraklorida, CCl4; Hidrokarbon
terklorinasi, CH3Cl; Karbon dioksida, CO2;
halogen, F2, Cl2, Br2, I2
Amonia anhidros,
NH3

Raksa, Hg; Kalsium, Ca; Klor, Cl2; Brom, Br2; Iod,
I2; Asam florifa, HF; Hipoklorit, HClO, Ca(ClO)2
Amonium nitrat,
NH4NO3

Asam; serbuk logam; cairan dapat terbakar;
Klorat, ClO3
- ; Nitrit, NO2
-; belerang, S8; serbuk
organik; bahan dapat terbakar

Anilin
C6H5NH2

Asam nitrat, HNO3;
Hidrogen proksida, H2O2
Bahan arsenat, AsO3 -
Bahan reduktor
Azida, N3-

Asam
Brom, Br2

Amonia, NH3; Asetilen, C2H2; butadiena, C4H6;
butana, C4H10; metana, CH4; propana, C3H8 (
atau gas minyak bumi), hidrogen, H2; Natrium
karbida, NaC; terpentin; benzen, C6H6; serbuk
logam
Kalsium oksida, CaO
Air, H2O
Karbon aktif, C
Kalsium hipoklorit, Ca(ClO)2; Semua oksidator
Karbon tetraklorida,
CCl4
Natrium, Na
Klorat, ClO3-

Garam amonium; asam; Serbuk logam; Belerang,
S8; Bahan organik serbuk; Bahan dapat terbakar
Asam kromat,
H2Cr2O4; Krom
trioksida, Cr2O3

Asam asetat, CH3COOH; Naftalen, C10H8;
Kamper, C10H16O; gliserol,
HOCH2CH(OH)CH2OH; Gliserin; terpentin;
alkohol; cairan mudah terbakar
Klor, Cl2

Ammonia, acetylene, butadiene, butane,
methane, propane (or other petroleum gases),
hydrogen, sodium carbide, turpentine, benzene,
finely divided metals
Klor dioksida, ClO2
Ammonia, metana, fosfin, Asam sulfida
Tembaga

Asetilen, hidrogen peroksida
Cumene
hidroperoksida
Asam, organik atau anorganik
Sianida
Asam
Cairan dapat
terbakar

Amonium nitrat, Asam kromat, hidrogen
peroksida, Asam nitrat, Natrium peroksida,
halogen
Hidrokarbon
Flor, klor, brom, ASam kromat, Natrium peroksida
Asam sianat
Asam nitrat, Basa
Asam florida
Ammonia, aqueous or anhydrous
Hidrogen peroksida
Tembaga, Krom, Besi, Kebanyakan logam atau
garamnya, Alkohol, Aseton, bahan organik, Anilin,
Nitrometan, Cairan dapat terbakar
Asam sulfida


Asam nitrat berasap, Asam lain, Gas oksidator,
Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Hipoklorit
Asam, Karbon aktif
Iod

Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Raksa
Asetilen, Asam fulmanat, Amonia
Nitrat
Asam sulfat
Asam nitrat (pekat)
Asam asetat, Anilin, Asam kromat, Asam sianat,
Asam sulfida, Cairan dapat terbakar, Gas dapat
terbakar, Tembaga, Kuningan, Logam berat
Nitrit
Asam
Nitroparafin
Basa anorganik, Amina
Asam oksalat
Perak, Raksa
Oksigen

Oli, Lemak, hidrogen; Cairan, padatan, dan Gas
dapat terbakar
Asam perklorat
Asetat anhidrid, Bismut dan aliasinya, Alkohol,
Kertas, Kayu, Lemak dan oli
Peroksida, organik
Asam (organik atau mineral), Hindari gesekan,
Simpan di tempat dingin
Fosfor (putih)
Udara, Oksigen, Basa, Bahan reduktor
Kalium Karbon tetraklorida,
Karbon dioksida, Air

Kalium klorat dan Perklorat
Asam sulfat dan asam lain


2.            Pewadahan dan Penyimpanan Media Mikrobiologi
Media Mikrobiologi adalah salah satu bahan consumable yang banyak digunakan di laboratorium. Jika di sebuah laboratorium terdapat laboratorium mikrobiologi, sudah pasti dibutuhkan media mikrobiologi secara rutin.
Media mikrobiologi, seperti bahan bahan di laboratorium yang lain, harus dipastikan diterima dengan baik di laboratorium. Karena bahan yang baik akan menentukan kualitas analisa. Media Mikrobiologi juga perlu disimpan dalam kondisi yang benar. Walaupun sudah ada waktu expired date, penyimpanan media mikrobiologi yang tidak benar akan mempercepat proses penurunan kualitas media mikrobiologi tersebut.
Dokumentasi pada penerimaan barang yang baik juga akan meminimalisasi terjadinya ketidak tersediaan stok produk pada gudang sehingga menghambat analisa.


Berikut adalah 6 langkah yang dapat dilakukan ketika menerima media  mikrobiologi di laboratorium.
1. Pastikan Nama, No katalog dan packing yang datang sesuai dengan yang kita pesan.
Pada beberapa vendor terdapat produk produk yang  mempunyai nama yang hampir sama, misalnya produk yang sama dengan bentuk cair atau padatan. Ukuran packing juga perlu diperhatikan karena perbedaan ukuran packing biasanya dibedakan dengan kode penomeran setelah no katalog.
Perhatikan contoh berikut,
·         Egg yolk emulsion dan egg yolk tellurite emulsion
·         Pseudomonas CFC Selective supplement dan pseudomonas CN Selective Supplement
·         Sabaroud 2 % Dextrose Agar dan Sabaroud 2 % Dextrose brot

2. Batas kadaluarsa ( Expired Date )
Perlu diperhatikan waktu batas kadaluarsa dari media mikrobiologi yang diterima. Waktu batas kadaluarsa yang umum tergantung jenis medianya adalah 3 – 5  tahun. Beberapa media khusus mempunyai batas kadaluarsa yang lebih singkat.  Diskusikan ke vendor jika media mikrobiologi yang anda terima hanya mempunyai kurang dari 50 persen dari masa kadaluarsa seharusnya.
Media yang sudah jadi ( prepare media microbiology ) , supplement media mikrobiologi dan beberapa media cair mempunyai batas kadaluarsa yang lebih singkat,  misalnya egg yolk yang hanya mempunyai batas kadaluarsa satu tahun.
3. Certificate of Analysis
Setiap menerima media mikrobiologi usahakan untuk minta disertakan Certicate of Analysis untuk setiap produk. Hal ini untuk menjamin keaslian dari produk tersebut. Certifikate of Analysis juga membantu kita memberikan informasi penting seperti tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa, analisa qulaity control yang telah dilakukan untuk media tersebut dan warna yang dihasilkan jika ditanam dengan bakteri tertentu.
Selain CoA, Dokumen yang yang bisa diminta ( biasanya tidak disertakan ) adalah BSE/TSE Certificate ( asal negara dari bahan baku ), Material safety data Sheet ( MSDS ) dan technical data sheet.
4. Dokumentasi.
Adalah sangat penting untuk segera mencatat media mikrobiologi yang diterima kedalam buku stok atau kertas stok. Jika anda menerima media mikrobiology lebih dari satu, tulis di botol tanggal penerimaan dan botol keberapa, misalnya jika kita menerima 4 botol TSA, maka ditulis 15/01/2011 1 of 4, 15/01/2011 2 of 4 dan seterusnya.
Untuk kemudahan administrasi First In First Out ( FIFO ) gunakan selalu botol pertama, sehingga jika botol terakhir sudah digunakan , misalnya 4 of 4, kita diingatkan untuk melakukan pemesanan kembali.
5. Perhatikan label untuk perbedaan penanganan dan penyimpanan
Tidak semua media microbiologi aman bagi kita. Perhatikan label tanda bahaya untuk memisahkan penanganan dan penyimpanan.  Perlakukan media mikrobiologi dengan tanda tengkorak dengan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai. Simpan media mikrobiologi sesuai dengan label untuk meminimalisasi percepatan kerusakan.
6. Pengiriman dengan kondisi spesial.
Media mikrobiologi seperti egg yolk dan egg yolk tellurite emulsions  harus disimpan 2 – 8 C selama pengiriman. Jika Anda memesan media mikrobiologi dengan kondisi khusus seperti itu, pastikan anda menerimanya dengan menggunakan dry ice atau alat lain yang menjamin pengaturan suhu selama dalam pengiriman.

SUMBER PUSTAKA:
©         http://narayana-riot.blogspot.com/2009/04/reagen-dan-alat.html, diunduh Minggu 1 April 2012 jam 19.23
http://chantika.com/berhati-hati-dalam-laboratorium/, diunduh Minggu 1 April 2012 jam 19.58

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0