Cara Mencegah Flu
1.
Minta vaksin flu.
Bagi yang sudah uzur
dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama musim flu datang.
Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu. Dari waktu ke
waktu vaksin flu disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe
virus flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe virusnya,
bukan kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari upaya penangkalan,
saking beragamnya jenis dan strain virus flu yang ada. Belum lagi kemungkinan
virusnya berubah tabiat (mutasi), sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten
menangkalnya.
2.
Jauhi diri dari paparan dingin.
Orang Barat menjuluki
flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang, semakin lama dan sering
tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan berpendingin,
minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk
gampang terserang virus (apa saja). Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa
dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun,
pertahanan tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya
berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus
yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit
flu. Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian
obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak
bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia
mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping
antibiotikanya. Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di
Indonesia, flu umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan
aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya.
3.
Perkuat tubuh.
Dengan beristirahat dan
menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat ketahanannya. Selain
dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur obat gosok),
pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu,
daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening). Orang Barat biasa
menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh terpapar di udara dingin. Hindarkan
mandi hujan, embusan angin, berada di udara terbuka. Buat kita dapat memilih
minuman penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng),
khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai.
4.
Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian.
Selagi musim hujan, dan
banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian ke tempat-tempat
keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak
mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun,
ruang tunggu puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat
orang berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di
udara, dan hidung kita menghirup udaranya.
5.
Kurangi rokok dan alkohol.
Kedua jenis zat ini
berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ”melukai” selaput lendir saluran
napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus. Ruangan
yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang
menghirupnya juga (passive smoker).
6.
Rajin basuh tangan dengan sabun.
Tangan dan jemari kita
dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari lingkungan tempat kita
melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat
umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu. Tangan kita
tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol lift,
gagang telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala
yang disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang
disentuh (oleh pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita. Pengidap flu
perlu tahu diri untuk tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang
banyak orangnya, selain sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti
sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang bervirus).
7.
Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian.
Ya, selama bepergian ke
luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada udara yang
tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir
pasti udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk
bila di rumah ada yang sedang sakit flu. Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih
baik bila segera membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang
bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya mengembus-embuskan
udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian sekurang-kurangnya
gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan terpelanting keluar
dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak.
8.
Berkumur-kumur, dan tidak kurang tidur.
Virus flu memasuki
tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran hidung harus terjaga
bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering
berkumur. Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya),
dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara demikian
kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin sudah mulai mengendap di
rongga mulut, termasuk bila yang masuk virus flu. Selain berkumur, tentu
menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga mulut yang kotor juga
memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki
amandel (kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga
rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang
gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya. Mereka
lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.
9.
Lakukan olah napas.
Ya, daya tahan tubuh
juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni
dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu,
dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru.
Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem
kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit
penyakit. Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula dengan gerak badan
yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik, selain
stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu.
Keletihan yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak
dianjurkan selama musim flu.
10.
Cukup tidur dan tidak begadang.
Tantangan orang
sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak iming-iming tontonan televisi,
hiburan, dan kegiatan bareng di luar rumah di waktu jeda. Salah satu ancaman
penyakit yang banyak menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda.
Sudah letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur.
Alih-alih sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga sering tak
memadai Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak nyenyak (sebab
stres, terlampau letih), yang menambah rentan tubuh diserang virus umumnya,
virus flu khususnya. Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening,
mata terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal
flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan tidur setelah
makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara itu flu batal muncul.
Sumber: kesehatan.kompas.com
Sumber: kesehatan.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar