Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

analisis Sperma


Analisis Sperma
A.           Definisi: ejakulat yang berasal dari manusia (pria) yang berupa cairan kental dan keruh yang berisi secret dari kelenjar prostate, kelenjar lain dan spermarozoa, diproduksi di dalam skrotum.
B.            Proses Pembentukan Sperma
Proses spermatogenesis berlangsung di dalam testis lebih tepatnya di dalam tubulus seminiferus. Epitelgerminal khusus yang melapisi tubulu seminiferus mengandung sel-sel batang (spermatogonial) yang kemudian menjadi sperma. Sel-sel sertoli yang menopang dan memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang dan sel-sel interstisial yang memiliki fungsi endokrin.
a.       Spermatogenesis : proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa dan berlangsung sekitar 4-6 hari
·         Spermatogonia: terletak berdekatan dengan membran basalis tubulus seminiferus. Spermatogonia berpoliferasi melalui mitosis dan berdeferensiasi menjadi spermatosit primer
·         Setiap spermatosit primer mengalami pembelahan secara meiosis untuk membentuk dua spermatosit sekunder. Pembelahan meiosis kedua pada spermatosit sekunder menghasilkan empat spermatid
·         Tahap terakhir spermatogenesis adalah maturasi spermatid spermatozoa (sperma). Panjang spermatozoa matur mencapai 60 µm. Sperma matur memiliki satu kepala, satu badan dan satu flagellum (ekor)
b.      Sel sertoli berfungsi untuk memberi nutrisi dan menyokong spertozoa dalam proses pematangan.
C.           Bagian-Bagian Sperma
1.      Kepala
Mengandung lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti bentuk lonjong yang hampir mengisi seluruh bagian kepala itu. Inti diselaputi oleh selubung perisai, di depan dan di belakang. Di depan disebut tudung atau acrosome, di belakang disebut tudung belakang. Tudung belakang melekat sentriol depan dan filamen poros. Mengandung enzim yang berguna untuk menembus ovum
2.      Leher
Daerah penting dari sperma, didalam terdapat sentriol depan dan bagian depan filamen poros
3.      Badan
Mengandung filamen poros, mitokondria dan sentriol belakang berbentuk cincin. Jadi. Sentriol yang terdapat 2 buah pada setiap sel umumnya, pada sperma letaknya terpisah dan berbeda bentuk.
4.      Ekor
Terdiri dari 2 daerah: bagian utama dan bagian ujung. Sedikit sekali bagian ekor ini mengandung sitoplasma dan hampir seluruhnya disusun atas filamen poros. Bagian ini tidak mengandung sitoplasma sama sekali.
D.           Gerakan Sperma
Ketika masih didalam tubulus seminiferus sperma tak bergerak. Secara berangsur dalam ductus epididimis mengalami pengaktifan. Ketika keluar dari tubuh kecepatan sperma dalam medium cairan saluran kelamin perempuan sekitar 2,5mm/menit.
Ductus epididimis dan vas deferens berfungsi sebagai daerah pematangan fisiologi sperma. Dalam ductus ini sperma disimpan berhari-hari sampai berbulan-bulan
Sifat gerakan sperma menentukan juga kemandulan seorang pria. Kalau gerakan terlalu lambat dan tak menentu arahnya maka pembuahan sulit berlangsung. Ada batas waktu menunggu bagi ovum untuk dibuahi, kalau sperma lambat datang ovum menjadi tidak subur lagi.
E.            Ketahanan Sperma Di Luar Tubuh
Sperma mudah sekali terganggu oleh suasana lingkungan yang berubah. Kekurangan vitamin E menyebabkan sperma tidak bertenaga untuk melakukan pembuahan. Terlalu rendah atau tinggi suhu sperma pun akan rusak dan kemampuan membuahi berkurang. Perubahan pH juga dapat merusak sperma, terlebih terhadap suasana asam. Keasaam vagina ternyata dapat menyebabkan kemandulan pula, karena mematikan sperma yang masuk.
F.            Sifat Kekebalan
Plasma mani bersama sperma sama-sama mengandung antigen. Beberapa kemandulan pada pria maupun wanita ada hubungan dengan kekebalan yang dikandung mani. Antibodi yang berada dalam serum wanita dan yang diangkut ke mucus cervix akan mengaglutinasi atau membuat sperma lumpuh, tak bisa bergerak.
G.           Analisis Sperma
Merupakan pemeriksaan untuk menilai ciri dan mutu spermatozoa dalam air mani, agar dapat dinilai apakah terdapat ketidaknormalan atau tidak, yang dapat menggangu kesuburan dan menghambat terjadinya pembuahan.
Pemeriksaan ini dapat mengetahui terjadinya kemandulan pada seorang pria yang di sebabkan oleh:
a.       Gangguan endokrin, misalnya defisiensi gonadotrofin, kelebihan estrogen, sirosis hepatis
b.      Kelainan testis kriptorkidisme, sindrome klinefelter, berhentinya pematangan spermatogenesis-idiopatik, varikokel, panas tinggi, penyinaran, kelainan spermatozoa (misalnya silia yang imotil)
c.       Lesi post-testiskuler-penyumbat ductus deferen, kongenital atau sekunder akibat prosess radang, impotensia-kelainan neurologis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar