HIPERTIROIDISME
FISIOLOGI TIROID
Kelenjar thyroid terdiri dari
nodula- nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan satu
dengan lainya oleh suatu jaringan penyambung. Di dalam folikel terdapat zat
koloid tiroglobulin, di dalam tiroglobulin terjadi sintesis dan penyimpanan hormon
tiroid.
Dua hormone tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel adalah tiroksin dan triyodotironin.
Kelenjar tiroid juga memiliki sel pensekresi hormon lain yaitu sel C
(parafolikular) yang mensekresi kalsitonin.
Kalsitonin adalah suatu hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum
dalam pengaturan homeostasis kalsium.
Tiroksin mengandung empat
atom yodium (T4) dan triyodotironin
mengandung tiga atom yodium (T3). Tiroksin disekresi lebih banyak daripada
triyodotironin, tetapi triyodotironin lebih aktif daripada tiroksin.
Efek fisiologis
hormone tiroid:
- peningkatan sintesis protein
- merangsang respirasi sel
- merangsang pembentukan energy
- perangsangan termogenesis
- merangsang perkembangan normal SSP (susunan saraf pusat)
HIPERTIROIDISME
Definisi: respon
jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan.
Etiologi:
- Spontan
- Kelebihan asupan hormone tiroid
- Salah pennggunaan hormone tiroid (pada pasien psikiatri)
Terdapat dua
tipe hipertioridisme:
- penyakit graves
- goiter nodular toksik
A. Penyakit Graves
- Terjadi pada usia 30- 40 tahun
- Wanita > pria
- Terdapat dua kelompok berdasarkan gejala :
- Tiroidal à goiter(pembesaran tiroid) akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi hormone tiroid berlebihan
- Ekstratiroidal
Gejala :
- Manifestasi hipertiroidisme tiroidal berupa hipermetabolisme dan aktifitas simpatik berlebihan, yaitu t.a :
- Lelah
- Gemetar
- Tidak tahan panas
- Keringat banyak
- Tidak tahan panas
- Gemetar
- Kulit lembab
- BB menurun
- Nafsu makan meningkat
- Palpitasi
- Takikardi
- Diare
- Kelemahan otot
- Manifetasi ekstratiroidal berupa oftalmopati yang ditandai oleh:
- Mata melorot
- Fisura palpebra melebar
- Kedipan berkurang
- Lid lag (ketrlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata)
Penyakit Graves
timbul sebagai manifestasi gangguan autoimun. Dalam serum pasien ini ditemukan
imunoglobulin (IgG). IgG ini bereaksi terhadap rseptor TSH (thiroid stimulating
hormon) sehingga dapat merangsang fungsi tiroid tanpa tergantung TSH dari
hipofisis. Imunoglobulin yang merangsang Tiroid ini mungkin diakibatkan dari
suatu kelainan imunitas yang bersifat herediter/keturunan, yang memungkinkan
kelompok limfosit tertentu dapat bertahan, berkembangbiak, dan mensekresikan
imunoglobulin stimulator.
B. Goiter Nodular Toxic
- Sering pada usia lanjut
- Timbul secara lambat dengan manifestasi lebih ringan dari pada penyakit graves
- Manifestasi dapat berupa:
- Aritmia
- Penurunan BB
- Badan lemah
- Pengecilan otot
- Biasanya ditemukan goiter multinodular
0 komentar:
Posting Komentar