HIPOTIROIDISME
Terdapat
beberapa tipe hipotiroidisme.
Tergantung dari
lokasi timbulnya permulaan masalah, hipotiroidisme dapat diklasifikasikan
menjadi:
1.
hipotiroidisme primer à timbul akibat proses
patologis yang merusak kelenjar tiroid
2.
hipotiroidisme sekunder à akibat
defisiensi sekresi TSH hipofisis
Tergantung dari
usia awitan hipotiroidisme, maka penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai:
1.
hipotiroidisme dewasa atau
miksedema
2.
hipotiroidisme juvenilis (
1th – 2th )
3.
hipotiroidisme kongenital,
bila kekurangan hormon tiroid terjadi sebelum atau segera sesudah penderita
dilahirkan.
Pada
hipotiroidisme, dapat terjadi penyusutan/arofi kelenjar tiroid maupun
pembesaran kelenjar tiroid (goiter).
Etiologi :
1.
proses autoimun
a.
reaksi antibodi autoimun
dapat mendestruksi kelenjar tiroid, pada penyakit Tiroiditis Hashimoto dimana
terjadi infiltrasi limfosit dan adanya antibodi antitiroglobulin sehingga dapat
menyebabkan destruksi kelenjar tiroid.
2.
cacat herediter
a.
cacat perkembangan kelenjar
tiroid sehingga tidak dapat terbentuk.
b.
cacat herediter biosintesis
hormon tiroid pada hipotiroidisme, karena hormon tiroid yang dihasilkan kurang
sehingga tidak ada proses umpan balik (-) terhadap hormon TSH, hal ini
menyebabkan peningkatan pelepasan hormon TSH yang akan merangsang pembesaran
kelenjar tiroid (goiter)
Gejala / manifestasi :
1.
lelah
2.
suara parau
3.
tidak tahan dingin
4.
keringat berkurang
5.
kulit dingin dan kering
6.
wajah membengkak
7.
gerakan lambat
8.
aktivitas motorik dan
intelektual lambat
gejala hipotiroidisme
kongenital:
1.
tubuh pendek
2.
lidah menjulur keluar
3.
konstipasi
4.
tangisan parau
5.
kesulitan makan
6.
hidung lebar rata
7.
jarak mata yang jauh
8.
kulit kering
9.
retardasi mental sebagai
komplikasi utama bila hipotiroidisme tidak diatasi dengan benar.
Hasil laboratorium:
1.
kadar T3 dan T4 yang
rendah
2.
TSH dapat tinggi atau
rendah. Pada hipotiroidisme primer, TSH tinggi sedangkan T3 resin dan T4 rendah.
Pada hipotiroidisme sekunder, baik TSH, T4 maupun T3 resin semuanya rendah.
GOITER
NON TOXIC
Pembesaran
kelenjar tiroid yang tidak menimbulkan gejal-gejala khusus selain gangguan
kosmetik dan mekanik.
Etiologi:
a.
defisiensi yodium
b.
gangguan kimia intratiroid
oleh berbagai faktor, akibat gangguan ini maka kapasitas kelenjar tiroid untuk
mensekresi tiroksin (T4) terganggu, sehingga terjadi peningkatan kadar TSH à hiperplasia
dan hipertrofi folikel tiroid.
Pada daerah yang kurang garam yodium, goiter sering
terjadi sebagai akibat dari defisiensi yodium.
0 komentar:
Posting Komentar